LEUKEMIA
Hello sahabat UpK, Apa kabar
kalian ?
Semoga selalu diberi lindungan
oleh tuhan yg maha esa yaa !! 😊
Kali ini mimin mau bahas
leukemia. Waw leukemia ? wah serem ya dengernya..
Apa sih leukemia itu ?
Leukemia, atau lebih tepatnya leukemia, merupakan kanker darah yang disebabkan
oleh tubuh yang memproduksi terlalu banyak sel darah putih abnormal. Leukemia bisa
dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.
Sel darah putih merupakan /bagian
dari sistem kekebalan yang diproduksi di sumsum tulang. Ketika fungsi sumsum
tulang terganggu, sel darah putih yang dihasilkan akan mengalami perubahan dan
tidak lagi berperan secara efektif.
Leukemia seringkali sulit
dideteksi karena gejalanya mirip dengan penyakit lain. Agar leukemia dapat diobati
dengan cepat, maka harus dideteksi sejak dini.
Ciri-ciri dan Gejala Leukemia nih yg perlu
sahabat UpK tau
Leukemia seringkali tidak
menimbulkan gejala pada awalnya. Gejala baru muncul ketika sel kanker
berkembang biak dan mulai menyerang sel-sel di dalam tubuh. Gejala yang biasa
atau sering terjadi juga bervariasi tergantung dari jenis leukemia yang
diderita. Namun secara umum, ciri-ciri penderita leukemia adalah:
• demam dan menggigil
• Badan terasa lelah dan penat tak kunjung hilang meski
sudah istirahat
• Penurunan berat badan yang drastis
• gejala anemia
• Bintik merah di kulit
• Hidung berdarah
• Memar kecil di tubuh
• Keringat berlebihan (terutama di malam hari)
• Cukup sambungkan
• Muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar
getah bening
• Perut tidak nyaman karena pembengkakan hati dan
limpa
Gejala yang lebih serius dapat terjadi pada pasien ketika sel kanker menyumbat pembuluh darah di organ tertentu. Gejala yang dapat terjadi antara lain:
• Sakit kepala besar
• Mual dan muntah
• Otot di luar kendali
• Sakit tulang
• Tercengang
• Serangan jantung
Kapan sahabat harus pergi ke
dokter spesialist?
Cari pertolongan medis segera misalkan
gejala seperti demam berulang dan berkepanjangan atau mimisan terjadi. Gejala leukemia
sering menyerupai penyakit menular lainnya, seperti flu. Penelitian juga harus
dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan kanker pada tahap awal dan mencegah
penyakit berkembang.
Misalkan sahabat seorang perokok
aktif dan sulit berhenti merokok, bicarakan dengan dokter sahabat tentang
langkah-langkah yang dapat sahabat ambil untuk berhenti merokok. Karna merokok
merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko leukemia. Pengobatan
leukemia membutuhkan waktu yang lama. Konsultasikan dengan dokter secara
teratur selama pengobatan, bahkan sampai akhir pengobatan. Hal ini dilakukan
agar perjalanan penyakit selalu dipantau oleh dokter.
Penyebab leukemia
Leukemia disebabkan oleh sel
darah putih abnormal di dalam tubuh dan tumbuh tak terkendali. Penyebab pasti
dari perubahan yang terjadi belum diketahui, tetapi faktor-faktor berikut
diperkirakan meningkatkan risiko terkena leukemia. Faktor risiko yang terlibat
meliputi:
• Memiliki anggota keluarga yang menderita leukemia
• Menderita penyakit genetik, seperti sindrom Down
• Menderita kelainan darah, seperti sindrom
myelodysplastic
• Kebiasaan merokok
• Pernah kemungkinan menjalani pengobatan kanker
dengan kemoterapi atau radioterapi
• Bekerja di lingkungan yang terpapar bahan kimia, seperti
benzena
Jenis-jenis leukemia
Leukemia bisa menjadi kronis dan
akut. Pada leukemia kronis, sel kanker tumbuh perlahan dan gejala pertama yang
muncul biasanya sangat ringan.
Pada leukemia akut, perkembangan
sel kanker terjadi sangat cepat dan gejala yang terjadi dapat memburuk dalam
waktu singkat. Leukemia akut lebih berbahaya daripada leukemia kronis.
Berdasarkan jenis sel darah putih
yang terlibat, leukemia dibagi menjadi 4 jenis utama, yaitu:
Leukemia limfoblastik akut
Leukemia limfoblastik akut (ALL) atau leukemia limfoblastik akut terjadi ketika
sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah putih, jenis limfosit atau
limfoblas yang belum matang. Leukemia limfositik kronis
Leukemia limfositik kronis (CLL) atau leukemia limfositik kronis, terjadi ketika
sumsum tulang menghasilkan terlalu banyak limfosit abnormal dan perlahan-lahan
menyebabkan kanker.
Leukemia mieloblastik akut
Leukemia myeloid akut (AML) atau leukemia myeloid akut, terjadi ketika sumsum
tulang menghasilkan terlalu banyak sel myeloid yang belum matang, atau
myeloblasts.
Leukemia mieloid kronis
Leukemia myeloid kronis (CML) atau leukemia myeloid kronis terjadi ketika sumsum
tulang tidak dapat menghasilkan sel myeloid matang.
Selain keempat jenis leukemia
yang disebutkan di atas, ada beberapa jenis leukemia langka lainnya, diantaranya:
• Leukemia sel berbulu (hairy cell leukemia)
• Leukemia Mielomonositik Kronis (Leukemia
Mielomonositik Kronik)
• Leukemia promyelocytic akut (leukemia promyelocytic
akut)
• Leukemia limfoid gandum besar (leukimia limfoid
gandum besar)
• Leukemia mielomonositik remaja, suatu bentuk
leukemia mielomonositik yang menyerang anak-anak di bawah 6 tahun
Diagnosa Leukemia
Dokter bertanya tentang gejala
pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat membantu dokter
mengidentifikasi tanda-tanda leukemia yang muncul, seperti memar pada kulit,
kulit pucat karena anemia, dan pembengkakan kelenjar getah bening, hati, dan
limpa. Namun, diagnosis leukemia tidak dapat dipastikan dengan pemeriksaan
fisik saja. Oleh karena itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut
untuk memastikan diagnosis dan jenis leukemia yang dialami pasien. Jenis
pemeriksaan yang dilakukan antara lain:
Tes darah
Hitung darah lengkap dilakukan
untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Dokter
mungkin mencurigai seorang pasien menderita leukemia jika jumlah sel darah
merah atau trombositnya rendah dan bentuk sel darahnya tidak normal.
Aspirasi sumsum tulang
Prosedur aspirasi sumsum tulang
dilakukan dengan mengambil sampel jaringan sumsum tulang dari tulang pinggul
dengan jarum panjang dan tipis. Sampel ini kemudian diperiksa di laboratorium
untuk mencari sel kanker.
Selain tes diagnostik di atas,
dokter juga akan melakukan tes lanjutan lainnya untuk memeriksa kelainan organ
akibat leukemia. Jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu:
• Tes pemindaian, seperti ultrasound, CT scan, dan MRI
• Pungsi lumbal
• Tes fungsi hati
• Biopsi limpa
Pengobatan leukemia
Spesialis hematologi-onkologi
(spesialis darah dan kanker) menentukan jenis pengobatan yang dilakukan
berdasarkan jenis leukemia dan kondisi umum pasien. Berikut adalah beberapa
metode pengobatan untuk mengobati leukemia:
• Kemoterapi merupakan metode pengobatan yang menggunakan
obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat bisa dalam bentuk tablet atau infus
• Imunoterapi, yaitu pemberian obat-obatan untuk memperkuat
sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan sel kanker, seperti interferon.
• Terapi
yang ditargetkan, penggunaan obat untuk
menghambat produksi protein yang digunakan sel kanker untuk tumbuh, seperti
Imatinib
• Terapi
radiasi atau radio terapi, pengobatan
yang digunakan untuk menghancurkan dan menghentikan pertumbuhan sel kanker
melalui penggunaan sinar berenergi tinggi.
• Transplantasi sumsum tulang, di mana sumsum tulang yang rusak diganti dengan
sumsum tulang yang sehat
Terkadang operasi juga dilakukan
untuk mengangkat limpa yang membesar (splenektomi). Limpa yang membesar dapat
memperburuk gejala leukemia pada orang yang memilikinya.
Komplikasi leukemia
Leukemia dapat menyebabkan
komplikasi jika pengobatan tidak segera dilakukan. Beberapa komplikasi yang
dapat terjadi antara lain:
• Pendarahan di organ, seperti otak atau paru-paru
• Tubuh rentan terhadap infeksi
• Risiko mengembangkan jenis kanker darah lainnya,
seperti limfoma
Komplikasi juga bisa timbul
akibat tindakan pengobatan yang dilakukan. Berikut adalah beberapa komplikasi
pengobatan leukemia:
• Penyakit graft versus host, komplikasi transplantasi
sumsum tulang
• Anemia hemolitik
• Sindrom lisis tumor (sindrom lisis tumor)
• Gangguan fungsi ginjal
• infertilitas
• Sel kanker muncul kembali setelah pasien menjalani
pengobatan
Anak-anak dengan leukemia juga
berisiko mengalami komplikasi dari pengobatan. Jenis komplikasi yang dapat
terjadi antara lain gangguan sistem saraf pusat, gangguan perkembangan, dan
katarak.
Pencegahan leukemia
Sampai saat ini, tidak ada cara
yang efektif untuk mencegah leukemia. Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi
risiko terkena leukemia, di antaranya:
• Berolahraga secara teratur
• Berhenti merokok
• Gunakan alat pelindung diri, terutama jika Anda
bekerja di lingkungan yang terpapar bahan kimia, seperti benzena
• Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk
mendeteksi kanker sejak dini, terutama jika sahabat memiliki riwayat keluarga
yang mengidap kanker
Jadi itu aja penjelasan yg bisa
mimin sampaikan ..
Untuk kalian slalu Stay Be
Healthy Terus yaaa !!
0 Comments:
Posting Komentar