Just another free Blogger theme

Senin, 05 September 2022

 LEUKEMIA

Hello sahabat UpK, Apa kabar kalian ?

Semoga selalu diberi lindungan oleh tuhan yg maha esa yaa !! 😊

Kali ini mimin mau bahas leukemia. Waw leukemia ? wah serem ya dengernya..

Apa sih leukemia itu ?
Leukemia, atau lebih tepatnya leukemia, merupakan kanker darah yang disebabkan oleh tubuh yang memproduksi terlalu banyak sel darah putih abnormal. Leukemia bisa dapat terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak.



Sel darah putih merupakan /bagian dari sistem kekebalan yang diproduksi di sumsum tulang. Ketika fungsi sumsum tulang terganggu, sel darah putih yang dihasilkan akan mengalami perubahan dan tidak lagi berperan secara efektif.

 

Leukemia seringkali sulit dideteksi karena gejalanya mirip dengan penyakit lain. Agar leukemia dapat diobati dengan cepat, maka harus dideteksi sejak dini.

 

Ciri-ciri dan Gejala Leukemia nih yg perlu sahabat UpK tau

Leukemia seringkali tidak menimbulkan gejala pada awalnya. Gejala baru muncul ketika sel kanker berkembang biak dan mulai menyerang sel-sel di dalam tubuh. Gejala yang biasa atau sering terjadi juga bervariasi tergantung dari jenis leukemia yang diderita. Namun secara umum, ciri-ciri penderita leukemia adalah:

 

demam dan menggigil

Badan terasa lelah dan penat tak kunjung hilang meski sudah istirahat

Penurunan berat badan yang drastis

gejala anemia

Bintik merah di kulit

Hidung berdarah

Memar kecil di tubuh

Keringat berlebihan (terutama di malam hari)

Cukup sambungkan

Muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening

Perut tidak nyaman karena pembengkakan hati dan limpa


Gejala yang lebih serius dapat terjadi pada pasien ketika sel kanker menyumbat pembuluh darah di organ tertentu. Gejala yang dapat terjadi antara lain:

 

Sakit kepala besar

Mual dan muntah

Otot di luar kendali

Sakit tulang

Tercengang

Serangan jantung

Kapan sahabat harus pergi ke dokter spesialist?

Cari pertolongan medis segera misalkan gejala seperti demam berulang dan berkepanjangan atau mimisan terjadi. Gejala leukemia sering menyerupai penyakit menular lainnya, seperti flu. Penelitian juga harus dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan kanker pada tahap awal dan mencegah penyakit berkembang.

 

Misalkan sahabat seorang perokok aktif dan sulit berhenti merokok, bicarakan dengan dokter sahabat tentang langkah-langkah yang dapat sahabat ambil untuk berhenti merokok. Karna merokok merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko leukemia. Pengobatan leukemia membutuhkan waktu yang lama. Konsultasikan dengan dokter secara teratur selama pengobatan, bahkan sampai akhir pengobatan. Hal ini dilakukan agar perjalanan penyakit selalu dipantau oleh dokter.

 

Penyebab leukemia        

Leukemia disebabkan oleh sel darah putih abnormal di dalam tubuh dan tumbuh tak terkendali. Penyebab pasti dari perubahan yang terjadi belum diketahui, tetapi faktor-faktor berikut diperkirakan meningkatkan risiko terkena leukemia. Faktor risiko yang terlibat meliputi:



Memiliki anggota keluarga yang menderita leukemia

Menderita penyakit genetik, seperti sindrom Down

Menderita kelainan darah, seperti sindrom myelodysplastic

Kebiasaan merokok

 

 

Pernah kemungkinan menjalani pengobatan kanker dengan kemoterapi atau radioterapi

Bekerja di lingkungan yang terpapar bahan kimia, seperti benzena

Jenis-jenis leukemia

Leukemia bisa menjadi kronis dan akut. Pada leukemia kronis, sel kanker tumbuh perlahan dan gejala pertama yang muncul biasanya sangat ringan.



Pada leukemia akut, perkembangan sel kanker terjadi sangat cepat dan gejala yang terjadi dapat memburuk dalam waktu singkat. Leukemia akut lebih berbahaya daripada leukemia kronis.

 

Berdasarkan jenis sel darah putih yang terlibat, leukemia dibagi menjadi 4 jenis utama, yaitu:

 

Leukemia limfoblastik akut

Leukemia limfoblastik akut (ALL) atau leukemia limfoblastik akut terjadi ketika sumsum tulang memproduksi terlalu banyak sel darah putih, jenis limfosit atau limfoblas yang belum matang. Leukemia limfositik kronis

Leukemia limfositik kronis (CLL) atau leukemia limfositik kronis, terjadi ketika sumsum tulang menghasilkan terlalu banyak limfosit abnormal dan perlahan-lahan menyebabkan kanker.

 

Leukemia mieloblastik akut

Leukemia myeloid akut (AML) atau leukemia myeloid akut, terjadi ketika sumsum tulang menghasilkan terlalu banyak sel myeloid yang belum matang, atau myeloblasts.

 

Leukemia mieloid kronis

Leukemia myeloid kronis (CML) atau leukemia myeloid kronis terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat menghasilkan sel myeloid matang.

 

Selain keempat jenis leukemia yang disebutkan di atas, ada beberapa jenis leukemia langka lainnya, diantaranya:

 

 

Leukemia sel berbulu (hairy cell leukemia)

Leukemia Mielomonositik Kronis (Leukemia Mielomonositik Kronik)

Leukemia promyelocytic akut (leukemia promyelocytic akut)

Leukemia limfoid gandum besar (leukimia limfoid gandum besar)

Leukemia mielomonositik remaja, suatu bentuk leukemia mielomonositik yang menyerang anak-anak di bawah 6 tahun

Diagnosa Leukemia

Dokter bertanya tentang gejala pasien dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dapat membantu dokter mengidentifikasi tanda-tanda leukemia yang muncul, seperti memar pada kulit, kulit pucat karena anemia, dan pembengkakan kelenjar getah bening, hati, dan limpa. Namun, diagnosis leukemia tidak dapat dipastikan dengan pemeriksaan fisik saja. Oleh karena itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis dan jenis leukemia yang dialami pasien. Jenis pemeriksaan yang dilakukan antara lain:

 

Tes darah





Hitung darah lengkap dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Dokter mungkin mencurigai seorang pasien menderita leukemia jika jumlah sel darah merah atau trombositnya rendah dan bentuk sel darahnya tidak normal.

 

Aspirasi sumsum tulang

Prosedur aspirasi sumsum tulang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan sumsum tulang dari tulang pinggul dengan jarum panjang dan tipis. Sampel ini kemudian diperiksa di laboratorium untuk mencari sel kanker.

 

Selain tes diagnostik di atas, dokter juga akan melakukan tes lanjutan lainnya untuk memeriksa kelainan organ akibat leukemia. Jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu:

 

Tes pemindaian, seperti ultrasound, CT scan, dan MRI

Pungsi lumbal

Tes fungsi hati

Biopsi limpa

Pengobatan leukemia

Spesialis hematologi-onkologi (spesialis darah dan kanker) menentukan jenis pengobatan yang dilakukan berdasarkan jenis leukemia dan kondisi umum pasien. Berikut adalah beberapa metode pengobatan untuk mengobati leukemia:



Kemoterapi merupakan metode pengobatan yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat bisa dalam bentuk tablet atau infus

Imunoterapi, yaitu pemberian obat-obatan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membantu tubuh melawan sel kanker, seperti interferon.

Terapi yang ditargetkan, penggunaan obat untuk menghambat produksi protein yang digunakan sel kanker untuk tumbuh, seperti Imatinib

Terapi radiasi atau radio terapi, pengobatan yang digunakan untuk menghancurkan dan menghentikan pertumbuhan sel kanker melalui penggunaan sinar berenergi tinggi.

Transplantasi sumsum tulang, di mana sumsum tulang yang rusak diganti dengan sumsum tulang yang sehat

Terkadang operasi juga dilakukan untuk mengangkat limpa yang membesar (splenektomi). Limpa yang membesar dapat memperburuk gejala leukemia pada orang yang memilikinya.

Komplikasi leukemia

Leukemia dapat menyebabkan komplikasi jika pengobatan tidak segera dilakukan. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain:

 

Pendarahan di organ, seperti otak atau paru-paru

Tubuh rentan terhadap infeksi

Risiko mengembangkan jenis kanker darah lainnya, seperti limfoma

Komplikasi juga bisa timbul akibat tindakan pengobatan yang dilakukan. Berikut adalah beberapa komplikasi pengobatan leukemia:

 

Penyakit graft versus host, komplikasi transplantasi sumsum tulang

Anemia hemolitik

Sindrom lisis tumor (sindrom lisis tumor)

Gangguan fungsi ginjal

infertilitas

Sel kanker muncul kembali setelah pasien menjalani pengobatan

Anak-anak dengan leukemia juga berisiko mengalami komplikasi dari pengobatan. Jenis komplikasi yang dapat terjadi antara lain gangguan sistem saraf pusat, gangguan perkembangan, dan katarak.

 

Pencegahan leukemia

Sampai saat ini, tidak ada cara yang efektif untuk mencegah leukemia. Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena leukemia, di antaranya:

 

Berolahraga secara teratur

Berhenti merokok

Gunakan alat pelindung diri, terutama jika Anda bekerja di lingkungan yang terpapar bahan kimia, seperti benzena

Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi kanker sejak dini, terutama jika sahabat memiliki riwayat keluarga yang mengidap kanker

 

Jadi itu aja penjelasan yg bisa mimin sampaikan ..

Untuk kalian slalu Stay Be Healthy Terus yaaa !!

Categories: ,


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 Comments:

Posting Komentar