Penyebab Anemia
Halo sobat, apa kabar semua ?
Semoga hari ini kalian
selalu diberi Kesehatan dan rejeki yg melimpah yaa 😊
Oke sekarang untuk topik kali ini
mimin mau bahas tentang anemia nih.. Pastinya kalian semua udah pada tau kan
tentang anemia?
Jadi anemia itu merupakan kekurangan
darah atau bisa dikatakan anemia yaitu suatu kondisi dimana tubuh tidak
memiliki sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi
dengan baik. Untuk dampaknya, organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup
mumpuni, sehingga penderita anemia wajahnya cepat menjadi pucat dan lelah.
Anemia itu bisa terjadi sementara
atau jangka panjang dengan tingkat keparahan mulai dari ringan hingga berat.
Anemia bisa dikatakan seperti kelainan darah atau kelainan hematologi yang
terjadi ketika kadar bagian utama sel darah merah yang mengikat oksigen lebih
rendah dari normal. Atau bisa dikatakan Bahasa keren nya hemoglobin.
Orang dewasa bisa dikatakan
anemia, untuk “pria nih geng”* jika kadar hemoglobinnya kurang dari 14 gram per
desiliter dan untuk Wanita” kurang dari 12 gram per desiliter. Anemia dengan
kadar hemoglobin di bawah 8 gram per desiliter bisa dianggap serius. Kondisi
ini bisa disebut anemia berat lohh..
Pengobatan untuk anemia itu tergantung
pada penyebab yang mendasari dan berkisar dari mengonsumsi suplemen zat besi
hingga transfusi darah hingga operasi loh.
Penyebab anemia
Kalian juga harus tau nih geng
penyebab dari Anemia yang terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau
hemoglobin yang sehat. Akibatnya, sel-sel tubuh tidak menerima oksigen yang
cukup dan tidak berfungsi secara normal yang bisa di katakan Bahasa keren nya
adalah hipoksemia. Secara garis besar, anemia itu bisa terjadi karena tiga faktor
pada kondisi sebagai berikut:
• Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi
• Kehilangan darah yang berlebih
• Penghancuran sel darah merah berkelangsungan terlalu
cepat
Berikut ini merupakan jenis-jenis
anemia berdasarkan penyebabnya:
1. Anemia defisiensi besi
Kekurangan zat besi membuat tubuh
tidak mampu memproduksi hemoglobin (Hb). Loh geng. Kondisi ini dapat terjadi
karena kurangnya asupan zat besi dalam makanan atau karena tubuh tidak dapat
menyerap zat besi, misalnya karena penyakit celiac.
2. Anemia selama kehamilan
Wanita hamil memiliki kadar
hemoglobin yang lebih rendah, tetapi ini normal ya geng. Tetapi, kebutuhan
hemoglobin meningkat selama kehamilan, yang berarti lebih banyak zat pembentuk
hemoglobin yang dibutuhkan, yaitu zat besi, vitamin B12 dan asam folat.
Jika berkurangnya asupan ketiga
zat gizi tersebut dapat menyebabkan anemia yang bisa membahayakan ibu hamil dan
janin.
3. Anemia berdarah
Anemia bisa disebabkan dari
perdarahan hebat yang terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang lama atau
datang secara tiba-tiba.nah disini kalian harus hati-hati ya sobat.Karna penyebabnya
bisa cedera, gangguan menstruasi, wasir, radang lambung, kanker usus besar,
atau efek samping obat seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Anemia
berdarah juga bisa menjadi gejala cacingan karna infeksi cacing tambang yang
bisa menghisap darah dari dinding usus. Jadi kalian harus lebih memperhatikan
Kesehatan ya sobat.
4.
Anemia aplastik
Anemia aplastik terjadi ketika
kerusakan pada sumsum tulang mencegah tubuh memproduksi sel darah merah dengan
sebaik-baiknya. Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi, gangguan autoimun,
paparan bahan kimia beracun, ini sangat berbahaya geng. Dan efek samping
antibiotik serta obat yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis.
Kalian harus lebih berhati-hati untuk mengonsumsi obat ya geng.
5. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik bisa terjadi
ketika sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada yang diproduksi.
Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua atau dimiliki setelah lahir karna
kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, dan efek samping
obat-obatan, seperti asetaminofen, penisilin, dan antimalaria.
6. Anemia penyakit kronis
Ada beberapa penyakit yang dapat
mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah geng, terutama jika berlangsung
lama. Beberapa di antaranya penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid
arthritis, dan HIV/AIDS. Disini kalian harus lebih memperhatikan kondisi
kalian.
7. Anemia sel sabit
Anemia sel sabit disebabkan oleh
mutasi genetik (perubahan) pada hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin jadi lengket
dan berbentuk tidak normal, menyerupai bulan sabit. Orang yang dapat
mengembangkan anemia sel sabit jika kedua orang tuanya memiliki mutasi genetik lohh.
8. talasemia
Thalassemia disebabkan oleh
mutasi genetik yang mempengaruhi produksi hemoglobin. Orang yang bisa menderita
thalassemia itu jika salah satu atau kedua orang tuanya mengidap kondisi yang
sama geng.
Gejala Anemia
Nah ini gejala anemia yang harus kalian perhatikan ya
geng..
Gejala anemia sangat bermacam bervariasi
tergantung penyebabnya. Orang dengan anemia mungkin memiliki gejala seperti:
• Lemah dan lelah
• Sakit kepala dan pusing
• Sering ngantuk, contohnya ngantuk setelah makan
• Kulit pucat atau kekuningan
• Aritmia jantung
• Sesak nafas
• Sakit dada
• Dingin di tangan dan kaki
Gejala-gejala di atas seringkali
tidak langsung disadari oleh pasien pada awalnya, tapi menjadi lebih jelas
seiring dengan memburuknya kondisi anemia.
Kapan sobat harus menghubungi dokter?
Segera hubungi rumah sakit atau dokter
kalian jika kalian merasa sering mudah lelah atau memiliki gejala anemia yang
semakin memburuk dari waktu ke waktu.
Jika sobat menderita anemia yang
memerlukan pengobatan jangka panjang atau bahkan jika kalian menerima transfusi
darah secara teratur, temui dokter kalian secara teratur untuk memantau
perkembangan penyakitnya.
Temui dokter kalian jika kalian
memiliki kondisi medis yang dapat menyebabkan anemia, seperti :
• penyakit ginjal
• gangguan menstruasi
• kanker usus besar
• wasir.
Penurunan Hb normal pada wanita
hamil. Untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, periksakan kehamilan anda secara
rutin ke dokter kandungan. Bidan akan memberikan suplemen untuk mencegah anemia
selama kehamilan.
Jika sobat menderita penyakit
genetik yang bisa menyebabkan anemia, seperti thalassemia, atau memiliki
keluarga yang mengidap penyakit tersebut, sobat disarankan harus berkonsultasi
dengan dokter sebelum merencanakan untuk memiliki anak.
Diagnosa anemia
Untuk mendeteksi apakah pasien mengidap
anemia, dokter harus melakukan pemeriksaan darah lengkap. Melalui tes darah,
dokter akan mengukur kadar zat besi, hematokrit, vitamin B12, dan asam folat
dalam darah serta memantau fungsi ginjal. Tujuan dari tes ini merupakan untuk
menentukan penyebab anemia. Selain tes darah, dokter akan melakukan tes
lanjutan yg lain untuk mencari penyebab anemia, seperti:
• Endoskopi,
mendeteksi apakah perut atau usus
berdarah
• Ultrasonografi panggul,
untuk mendeteksi penyebab
gangguan menstruasi yang menyebabkan anemia
• Tes aspirasi sumsum tulang,
untuk mendeteksi tingkat, bentuk
dan tingkat kematangan sel darah langsung dari "pabrik"
• Pemeriksaan sampel cairan ketuban selama kehamilan
untuk mendeteksi kemungkinan
janin menderita kondisi genetik yang menyebabkan anemia
• Pengobatan anemia
Cara pengobatan anemia ada
bermacam-macam,tergantung pada jenis anemia yang diderita pasien. Perlu diingat
ya sobat, bahwa mengobati satu jenis anemia bisa berbahaya dari jenis anemia
lainnya. Oleh karena itu, dokter tidak akan memulai pengobatan sampai mereka
mengetahui penyebab pastinya.
Ada beberapa contoh nih geng untuk pengobatan
anemia atau obat kekurangan darah berdasarkan jenisnya yang harus kalian pahami
:
Anemia defisiensi besi
Nah, dari kondisi ini diatasi
dengan mengonsumsi makanan dan suplemen zat besi. Dari kasus yang parah nih ya
geng, transfusi darah diperlukan. anemia saat hamil
Kondisi ini juga harus diobati
dengan suplemen zat besi, asam folat dan vitamin B12, tapi, dosisnya harus
ditentukan oleh dokter ya geng.
anemia karena perdarahan
Kondisi ini diobati dengan
menghentikan pendarahan. Jika perlu, dokter juga akan memberikan suplemen zat
besi atau transfusi darah.
anemia aplastik
Untuk pengobatannya yaitu dengan
transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, atau dengan
transplantasi sumsum tulang (transplantasi) jika sumsum tulang pasien tidak
dapat lagi memproduksi sel darah merah yang sehat.
anemia hemolitik
Untuk perawatan melibatkan
penghentian penggunaan obat-obatan yang menyebabkan anemia hemolitik,
pengobatan infeksi, penggunaan obat imunosupresif, atau pengangkatan limpa.
Anemia dikarenakan penyakit kronis
Dalam kondisi ini diobati dengan
mengobati penyakit yang mendasarinya. Dalam beberapa keadaan, transfusi darah
dan suntikan hormon eritropoietin diperlukan untuk meningkatkan produksi sel
darah merah.
anemia sel sabit
Pada kondisi ini diobati dengan
suplemen zat besi dan asam folat, transplantasi sumsum tulang, dan kemoterapi
seperti hidroksiurea. Dalam kondisi tertentu, dokter akan meresepkan obat
penghilang rasa sakit dan antibiotik.
talasemia
Pada saat mengobati talasemia,
dokter mungkin memberikan transfusi darah, memberikan suplemen asam folat,
mengeluarkan limpa, dan melakukan transplantasi sumsum tulang.
komplikasi anemia
Misalkan tidak diobati, anemia
dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:
• Sangat kesulitan dalam beraktivitas karena kelelahan
• Bahaya terhadap masalah jantung seperti irama
jantung yang tidak normal (aritmia) dan gagal jantung
• Adanya penyakit paru-paru seperti hipertensi
pulmonal
• Komplikasi kehamilan, termasuk bayi prematur atau
berat badan lahir rendah
• Terdapat gangguan pertumbuhan dan perkembangan
ketika anemia terjadi pada anak-anak atau bayi
• Sangat rentan terhadap infeksi
Pencegahan anemia
Dari segala macam jenis anemia
tertentu, seperti B. Anemia pada kehamilan dan anemia karena kekurangan zat
besi dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, khususnya:
• Makanan tinggi zat besi dan asam folat, seperti
daging, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau tua, roti, dan
buah-buahan
• Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan
turunannya, dan makanan kedelai, seperti tempe dan tahu
• Buah-buahan yang kaya vitamin C, seperti jeruk,
melon, tomat, dan stroberi
Selain diet, anemia defisiensi
besi juga dapat dicegah dengan mengonsumsi suplemen zat besi secara teratur.
Tingkat Hb normal bervariasi dari
orang ke orang, tergantung pada usia dan jenis kelamin. Berikut kisaran kadar
Hb normal:
Pria dewasa: 13 g/dL (gram per
desiliter)
Betina dewasa: 12 g/dl
Wanita hamil: 11 g/dl.
Bayi: 11 g/dl
Anak-anak 1-6 tahun: 11,5 g/dl
Anak-anak dan remaja berusia 6
hingga 18 tahun: 12 g/dl
Untuk kalian agar bisa mengetahui apakah asupan makanan kalian sudah mencukupi, kalian bisa diskusikan
dengan ahli gizi. Jika keluarga kalian menderita anemia karena kelainan genetik
seperti anemia sel sabit atau talasemia, konsultasikan dengan dokter kalian ya
geng sebelum merencanakan kehamilan untuk menghindari penyakit ini pada anak.
Oke jadi mungkin itu aja
penjelasan dari mimin tentang anemia ya geng..
Selalu jaga Kesehatan kalian,
karna sehat itu mahal harganya !!
Stay be Healthy 😊
0 Comments:
Posting Komentar