Just another free Blogger theme

Senin, 05 September 2022

Penyebab Anemia

Halo sobat, apa kabar semua ?

Semoga hari ini kalian selalu diberi Kesehatan dan rejeki yg melimpah yaa 😊

Oke sekarang untuk topik kali ini mimin mau bahas tentang anemia nih.. Pastinya kalian semua udah pada tau kan tentang anemia?

Jadi anemia itu merupakan kekurangan darah atau bisa dikatakan anemia yaitu suatu kondisi dimana tubuh tidak memiliki sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Untuk dampaknya, organ tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup mumpuni, sehingga penderita anemia wajahnya cepat menjadi pucat dan lelah.


Anemia itu bisa terjadi sementara atau jangka panjang dengan tingkat keparahan mulai dari ringan hingga berat. Anemia bisa dikatakan seperti kelainan darah atau kelainan hematologi yang terjadi ketika kadar bagian utama sel darah merah yang mengikat oksigen lebih rendah dari normal. Atau bisa dikatakan Bahasa keren nya hemoglobin.

 

Orang dewasa bisa dikatakan anemia, untuk “pria nih geng”* jika kadar hemoglobinnya kurang dari 14 gram per desiliter dan untuk Wanita” kurang dari 12 gram per desiliter. Anemia dengan kadar hemoglobin di bawah 8 gram per desiliter bisa dianggap serius. Kondisi ini bisa disebut anemia berat lohh..

 

Pengobatan untuk anemia itu tergantung pada penyebab yang mendasari dan berkisar dari mengonsumsi suplemen zat besi hingga transfusi darah hingga operasi loh.

 

Penyebab anemia

Kalian juga harus tau nih geng penyebab dari Anemia yang terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang sehat. Akibatnya, sel-sel tubuh tidak menerima oksigen yang cukup dan tidak berfungsi secara normal yang bisa di katakan Bahasa keren nya adalah hipoksemia. Secara garis besar, anemia itu bisa terjadi karena tiga faktor pada kondisi sebagai berikut:

Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi

Kehilangan darah yang berlebih

Penghancuran sel darah merah berkelangsungan terlalu cepat

Berikut ini merupakan jenis-jenis anemia berdasarkan penyebabnya:

 

1. Anemia defisiensi besi

Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin (Hb). Loh geng. Kondisi ini dapat terjadi karena kurangnya asupan zat besi dalam makanan atau karena tubuh tidak dapat menyerap zat besi, misalnya karena penyakit celiac.

 

2. Anemia selama kehamilan

Wanita hamil memiliki kadar hemoglobin yang lebih rendah, tetapi ini normal ya geng. Tetapi, kebutuhan hemoglobin meningkat selama kehamilan, yang berarti lebih banyak zat pembentuk hemoglobin yang dibutuhkan, yaitu zat besi, vitamin B12 dan asam folat.

 

Jika berkurangnya asupan ketiga zat gizi tersebut dapat menyebabkan anemia yang bisa membahayakan ibu hamil dan janin.

 

3. Anemia berdarah

Anemia bisa disebabkan dari perdarahan hebat yang terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang lama atau datang secara tiba-tiba.nah disini kalian harus hati-hati ya sobat.Karna penyebabnya bisa cedera, gangguan menstruasi, wasir, radang lambung, kanker usus besar, atau efek samping obat seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Anemia berdarah juga bisa menjadi gejala cacingan karna infeksi cacing tambang yang bisa menghisap darah dari dinding usus. Jadi kalian harus lebih memperhatikan Kesehatan ya sobat.

 

4. Anemia aplastik

Anemia aplastik terjadi ketika kerusakan pada sumsum tulang mencegah tubuh memproduksi sel darah merah dengan sebaik-baiknya. Kondisi ini diduga dipicu oleh infeksi, gangguan autoimun, paparan bahan kimia beracun, ini sangat berbahaya geng. Dan efek samping antibiotik serta obat yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis. Kalian harus lebih berhati-hati untuk mengonsumsi obat ya geng.

 

5. Anemia hemolitik

Anemia hemolitik bisa terjadi ketika sel darah merah dihancurkan lebih cepat daripada yang diproduksi. Kondisi ini dapat diturunkan dari orang tua atau dimiliki setelah lahir karna kanker darah, infeksi bakteri atau virus, penyakit autoimun, dan efek samping obat-obatan, seperti asetaminofen, penisilin, dan antimalaria.

 

6. Anemia penyakit kronis

Ada beberapa penyakit yang dapat mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah geng, terutama jika berlangsung lama. Beberapa di antaranya penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, dan HIV/AIDS. Disini kalian harus lebih memperhatikan kondisi kalian.

7. Anemia sel sabit

Anemia sel sabit disebabkan oleh mutasi genetik (perubahan) pada hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin jadi lengket dan berbentuk tidak normal, menyerupai bulan sabit. Orang yang dapat mengembangkan anemia sel sabit jika kedua orang tuanya memiliki mutasi genetik lohh.

 

8. talasemia

Thalassemia disebabkan oleh mutasi genetik yang mempengaruhi produksi hemoglobin. Orang yang bisa menderita thalassemia itu jika salah satu atau kedua orang tuanya mengidap kondisi yang sama geng.

 

Gejala Anemia

Nah ini gejala anemia yang harus kalian perhatikan ya geng..

Gejala anemia sangat bermacam bervariasi tergantung penyebabnya. Orang dengan anemia mungkin memiliki gejala seperti:

 

Lemah dan lelah

Sakit kepala dan pusing

Sering ngantuk, contohnya ngantuk setelah makan

Kulit pucat atau kekuningan

Aritmia jantung

Sesak nafas

Sakit dada

Dingin di tangan dan kaki

Gejala-gejala di atas seringkali tidak langsung disadari oleh pasien pada awalnya, tapi menjadi lebih jelas seiring dengan memburuknya kondisi anemia.

 

Kapan sobat harus menghubungi dokter?

Segera hubungi rumah sakit atau dokter kalian jika kalian merasa sering mudah lelah atau memiliki gejala anemia yang semakin memburuk dari waktu ke waktu.

 

Jika sobat menderita anemia yang memerlukan pengobatan jangka panjang atau bahkan jika kalian menerima transfusi darah secara teratur, temui dokter kalian secara teratur untuk memantau perkembangan penyakitnya.

 

Temui dokter kalian jika kalian memiliki kondisi medis yang dapat menyebabkan anemia, seperti :

penyakit ginjal

gangguan menstruasi

kanker usus besar

wasir.

 

Penurunan Hb normal pada wanita hamil. Untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, periksakan kehamilan anda secara rutin ke dokter kandungan. Bidan akan memberikan suplemen untuk mencegah anemia selama kehamilan.

 

Jika sobat menderita penyakit genetik yang bisa menyebabkan anemia, seperti thalassemia, atau memiliki keluarga yang mengidap penyakit tersebut, sobat disarankan harus berkonsultasi dengan dokter sebelum merencanakan untuk memiliki anak.

 

Diagnosa anemia

Untuk mendeteksi apakah pasien mengidap anemia, dokter harus melakukan pemeriksaan darah lengkap. Melalui tes darah, dokter akan mengukur kadar zat besi, hematokrit, vitamin B12, dan asam folat dalam darah serta memantau fungsi ginjal. Tujuan dari tes ini merupakan untuk menentukan penyebab anemia. Selain tes darah, dokter akan melakukan tes lanjutan yg lain untuk mencari penyebab anemia, seperti:

 

Endoskopi,

mendeteksi apakah perut atau usus berdarah

Ultrasonografi panggul,

untuk mendeteksi penyebab gangguan menstruasi yang menyebabkan anemia

Tes aspirasi sumsum tulang,

untuk mendeteksi tingkat, bentuk dan tingkat kematangan sel darah langsung dari "pabrik"

Pemeriksaan sampel cairan ketuban selama kehamilan

untuk mendeteksi kemungkinan janin menderita kondisi genetik yang menyebabkan anemia

Pengobatan anemia

Cara pengobatan anemia ada bermacam-macam,tergantung pada jenis anemia yang diderita pasien. Perlu diingat ya sobat, bahwa mengobati satu jenis anemia bisa berbahaya dari jenis anemia lainnya. Oleh karena itu, dokter tidak akan memulai pengobatan sampai mereka mengetahui penyebab pastinya.

 

Ada beberapa contoh nih geng untuk pengobatan anemia atau obat kekurangan darah berdasarkan jenisnya yang harus kalian pahami :



 

Anemia defisiensi besi

Nah, dari kondisi ini diatasi dengan mengonsumsi makanan dan suplemen zat besi. Dari kasus yang parah nih ya geng, transfusi darah diperlukan. anemia saat hamil

Kondisi ini juga harus diobati dengan suplemen zat besi, asam folat dan vitamin B12, tapi, dosisnya harus ditentukan oleh dokter ya geng.

anemia karena perdarahan

Kondisi ini diobati dengan menghentikan pendarahan. Jika perlu, dokter juga akan memberikan suplemen zat besi atau transfusi darah.

anemia aplastik

Untuk pengobatannya yaitu dengan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, atau dengan transplantasi sumsum tulang (transplantasi) jika sumsum tulang pasien tidak dapat lagi memproduksi sel darah merah yang sehat.

anemia hemolitik

Untuk perawatan melibatkan penghentian penggunaan obat-obatan yang menyebabkan anemia hemolitik, pengobatan infeksi, penggunaan obat imunosupresif, atau pengangkatan limpa.

 

 

Anemia dikarenakan penyakit kronis

Dalam kondisi ini diobati dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Dalam beberapa keadaan, transfusi darah dan suntikan hormon eritropoietin diperlukan untuk meningkatkan produksi sel darah merah.

anemia sel sabit

Pada kondisi ini diobati dengan suplemen zat besi dan asam folat, transplantasi sumsum tulang, dan kemoterapi seperti hidroksiurea. Dalam kondisi tertentu, dokter akan meresepkan obat penghilang rasa sakit dan antibiotik.

talasemia

Pada saat mengobati talasemia, dokter mungkin memberikan transfusi darah, memberikan suplemen asam folat, mengeluarkan limpa, dan melakukan transplantasi sumsum tulang.

komplikasi anemia

Misalkan tidak diobati, anemia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti:

 

Sangat kesulitan dalam beraktivitas karena kelelahan

Bahaya terhadap masalah jantung seperti irama jantung yang tidak normal (aritmia) dan gagal jantung

Adanya penyakit paru-paru seperti hipertensi pulmonal

Komplikasi kehamilan, termasuk bayi prematur atau berat badan lahir rendah

Terdapat gangguan pertumbuhan dan perkembangan ketika anemia terjadi pada anak-anak atau bayi

Sangat rentan terhadap infeksi

Pencegahan anemia

Dari segala macam jenis anemia tertentu, seperti B. Anemia pada kehamilan dan anemia karena kekurangan zat besi dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, khususnya:



Makanan tinggi zat besi dan asam folat, seperti daging, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau tua, roti, dan buah-buahan

Makanan kaya vitamin B12, seperti susu dan turunannya, dan makanan kedelai, seperti tempe dan tahu

Buah-buahan yang kaya vitamin C, seperti jeruk, melon, tomat, dan stroberi

Selain diet, anemia defisiensi besi juga dapat dicegah dengan mengonsumsi suplemen zat besi secara teratur.

 

Tingkat Hb normal bervariasi dari orang ke orang, tergantung pada usia dan jenis kelamin. Berikut kisaran kadar Hb normal:

 

Pria dewasa: 13 g/dL (gram per desiliter)

Betina dewasa: 12 g/dl

Wanita hamil: 11 g/dl.

Bayi: 11 g/dl

Anak-anak 1-6 tahun: 11,5 g/dl

Anak-anak dan remaja berusia 6 hingga 18 tahun: 12 g/dl

Untuk kalian agar bisa mengetahui apakah asupan makanan kalian sudah mencukupi, kalian bisa diskusikan dengan ahli gizi. Jika keluarga kalian menderita anemia karena kelainan genetik seperti anemia sel sabit atau talasemia, konsultasikan dengan dokter kalian ya geng sebelum merencanakan kehamilan untuk menghindari penyakit ini pada anak.

Oke jadi mungkin itu aja penjelasan dari mimin tentang anemia ya geng..

Selalu jaga Kesehatan kalian, karna sehat itu mahal harganya !!

Stay be Healthy  😊

Categories: ,


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 Comments:

Posting Komentar