Just another free Blogger theme

Senin, 05 September 2022

HIV AIDS

Hai semua apa kabar ?

Mimin mau ngasih informasi terkait HIV/AIDS sama kalian nih,,

Karna begitu pentingnya kita harus tau pencegahan HIV /AIDS sejak dini,,

Langsung aja simak yuk penjelasannya,,



Apa yg kalian tau apa itu HIV/AIDS?

HIV (human immunodeficiency virus) yaitu virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga rentan terhadap berbagai penyakit lohh gengs.

HIV yang tidak segera diobati akan berkembang menjadi suatu yg kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS yaitu tahap akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi benar-benar hilang. Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan anus, dan air susu ibu ya gengs.

Catatan: HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk, atau kontak fisik.

 

HIV yaitu penyakit seumur hidup. Dengan kata lain, virus HIV tetap berada di tubuh pasien selama sisa hidupnya. Meskipun tidak ada metode pengobatan untuk menyembuhkan HIV, ada obat yang dapat memperlambat perkembangan penyakit ini dan memperpanjang harapan hidup pasien lohh gengs.

HIV dan AIDS di Indonesia

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, lebih dari 50.000 kasus infeksi HIV terjadi di Indonesia pada tahun 2019. Dari jumlah tersebut, kasus HIV paling sering terjadi pada heteroseksual, diikuti oleh laki-laki seksual (LSL) atau homoseksual, pengguna narkoba suntik (IDU) dan pelacur.

Sementara itu, jumlah penderita AIDS di Indonesia terus meningkat. Pada 2019, ada lebih dari 7.000 pasien AIDS dengan lebih dari 600 kematian.

Namun, sejak 2005 hingga 2019, angka kematian AIDS di Indonesia terus menurun. Hal ini menunjukkan bahwa pengobatan di Indonesia berhasil menurunkan kematian akibat AIDS.dimana kondisi ini merupakan tahap akhir dari infeksi HIV dan tubuh tidak mampu lagi melawan infeksi yang ditimbulkan.

 

 

Gejala HIV dan AIDS

Kebanyakan orang yang terinfeksi akan mengalami pilek ringan 2 sampai 6 minggu setelah terinfeksi HIV. Flu bisa disertai gejala lain dan berlangsung 1 sampai 2 minggu. Setelah flu membaik, gejala lain mungkin tidak terlihat selama bertahun-tahun, meskipun HIV terus merusak sistem kekebalan orang yang terkena sampai HIV berkembang menjadi AIDS stadium lanjut lohh .



Dalam kebanyakan kasus, seseorang hanya mengetahui bahwa mereka memiliki HIV setelah menemui dokter karena penyakit serius yang disebabkan oleh sistem kekebalan yang melemah. Penyakit serius termasuk diare kronis, pneumonia atau toksoplasmosis otak.

Diagnosa HIV/AIDS

Jika kalian menemukan orang yg berisiko, Anda harus mencari perhatian medis segera untuk perawatan. Perawatan awal terdiri dari diagnosis untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi HIV. Diagnosis HIV dikonfirmasi oleh tes laboratorium. Jenis tes laboratorium HIV dapat berupa:



Tes serologis yang terdiri dari:

tes cepat (tes cepat)

Tes enzim immunoassay (EIA)

Tes virologi

terdiri dari:

DNA HIV kualitatif (EID), tes ini digunakan untuk mendiagnosis keberadaan virus pada bayi di bawah usia 18 bulan

RNA HIV kuantitatif, tes ini digunakan untuk memeriksa jumlah virus dalam darah

 

Penyebab dan faktor risiko HIV dan AIDS

Penyakit HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus, atau HIV, demikian penyakit ini disebut. Tanpa pengobatan, HIV dapat memburuk dan menyebabkan AIDS.

Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik dan transfusi darah. Meski jarang, HIV juga dapat ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, dan menyusui. HIV/AIDS datang melalui dua cara yaitu melalui cairan kelamin dan darah, sehingga faktor risiko HIV/AIDS terkait dengan dua hal tersebut yaitu :

Sering berganti pasangan

Berhubungan seks berisiko, baik homoseksual maupun heteroseksual

Menggunakan jarum suntik obat secara bersamaan

Transfer ibu hamil dengan HIV/AIDS melalui plasenta ke janin

 

Beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko penularan yaitu :

Seks dengan banyak pasangan dan tanpa perlindungan

Pekerjaan yang melibatkan kontak dengan cairan tubuh manusia tanpa menggunakan alat pelindung diri yang sesuai

Temui dokter jika kalian merasa telah terpapar HIV melalui metode di atas, terutama jika Anda memiliki gejala flu dalam waktu 2-6 minggu.

 

Pengobatan HIV dan AIDS



Pasien yang didiagnosis dengan HIV harus segera diobati dengan terapi antiretroviral (ARV). ARV menghentikan virus HIV berkembang biak sehingga tidak menyerang sistem kekebalan tubuh.

 

Pencegahan HIV dan AIDS

Berikut beberapa cara untuk menghindari dan meminimalkan penularan HIV:



Tidak berhubungan seks sebelum menikah

Jangan ganti pasangan seksual

Menggunakan kondom saat berhubungan seks

Menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis injeksi

Dapatkan informasi yang benar tentang HIV, cara penularan, pencegahan dan pengobatannya, terutama bagi remaja

 

Mungkin itu dulu penjelasan dari mimin ya gengs ,,

Untuk lebih jelasnya mimin sarankan agar berkonsultasi langsung dengan dokter yg menangani kasus tersebut ,,

Semoga kalian selalu diberi Kesehatan untuk semua pembaca artikel mimin ,,

Mimin pamit undur diri ,, Stay be Healthy 😊

Categories: ,


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 Comments:

Posting Komentar