Just another free Blogger theme

Senin, 05 September 2022

 DIABETES

Hai balik lagi sama mimin ,,

Disini mimin mau berbagi informasi lagi nih tentang yang Namanya Diabetes,, 😊

Yuk kita simak untuk pemahaman nya,, 😊



Pemahaman Tentang Diabetes

Diabetes itu apa sih?

Penyakit kencing manis atau kencing manis merupakan penyakit kronis atau berlangsung lama. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar gula (glukosa) darah hingga lebih tinggi dari kadar normal. Diabetes terjadi ketika tubuh seseorang tidak mampu menyerap gula (glukosa) ke dalam sel dan menggunakannya untuk energi. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan akumulasi gula ekstra dalam aliran darah tubuh.

 

Ada berapa sih jenis diabetes itu?

Diabetes yang tidak terkontrol dapat berakibat serius dan merusak berbagai organ dan jaringan dalam tubuh. Contohnya termasuk organ seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf. Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

 

Diabetes tipe 1: Tipe ini yaitu penyakit autoimun, yang berarti bahwa sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri. Dalam keadaan ini, tubuh tidak memproduksi insulin.

Diabetes tipe 2: Pada diabetes tipe ini, tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau sel-sel tubuh dengan diabetes tipe 2 tidak merespon insulin secara normal. penyebab diabetes

Apa yg menyebabkan seseorang terkena diabetes ?

Diabetes disebabkan oleh kerusakan pada tubuh yang mencegah tubuh menyerap gula darah ke dalam sel. Hal ini menyebabkan penumpukan glukosa dalam darah. Pada diabetes tipe 1, gangguan ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh, yang biasanya menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya daripada menyerang dan menghancurkan sel-sel penghasil insulin lohh gengs.

Akibatnya tubuh kekurangan insulin atau tidak bisa memproduksinya sama sekali, sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi oleh insulin menyebabkan terjadinya penumpukan gula di dalam darah. Pada diabetes tipe 2, sementara tubuh bisa memproduksi insulin secara normal, insulin tidak digunakan secara normal. Kondisi ini juga dikenal sebagai resistensi insulin gengs.

Faktor risiko diabetes

Ada berapa faktor diabetes?

Ada beberapa faktor risiko diabetes tipe 1, di antaranya:

Riwayat keluarga atau faktor keturunan, yaitu ketika seseorang lebih berisiko terkena diabetes tipe 1 jika ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama karena terkait dengan gen tertentu.

Faktor geografis: Orang yang tinggal di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa, seperti Finlandia dan Sardinia, berisiko terkena diabetes tipe 1.

Faktor usia. Penyakit ini paling sering terdeteksi pada anak-anak antara usia 4 dan 7, dan kemudian pada anak-anak antara usia 10 dan 14. Pemicu lainnya, seperti konsumsi susu sapi, air dengan natrium nitrat, biji-bijian dan gluten sebelum 4 bulan atau setelah 7 bulan, ibu dengan riwayat preeklamsia dan penyakit kuning saat lahir.

Ada berapa faktor risiko terkena diabetes?

Sementara itu, berikut beberapa faktor risiko diabetes tipe 2, di antaranya:

Kegemukan atau obesitas.

Distribusi lemak perut yang tinggi.

Gaya hidup yang tidak aktif dan aktivitas atau olahraga yang tidak teratur.

Riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2. Ras kulit hitam, Hispanik, penduduk asli Amerika, dan Asia Amerika memiliki tingkat individu yang terkena lebih tinggi daripada ras kulit putih.

Usia di atas 45 tahun, meskipun dimungkinkan untuk tampil sebelum usia 45 tahun.

Pradiabetes, ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.

Riwayat diabetes selama kehamilan.

Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang berlebihan dan obesitas.

Gejala diabetes

Apa diabetes ada gejalanya?

Gejala diabetes berbeda untuk setiap orang yang terkena, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis orang yang terkena. Namun, pada umumnya penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 memiliki beberapa gejala, antara lain:



Meningkatnya rasa haus.

Peningkatan frekuensi buang air kecil.

Mudah lelah atau merasa lelah sepanjang waktu.

Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur. Terjadinya infeksi secara terus menerus dalam tubuh, yang sering terjadi pada gusi, kulit dan daerah vagina (pada wanita).

Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

Kehadiran keton dalam urin (keton adalah produk sampingan dari pemecahan otot dan lemak yang terjadi ketika insulin tidak mencukupi).

Oleh karena itu, segera cari pertolongan medis jika satu atau lebih dari ini terjadi. Dengan begitu pengobatan bisa segera dilakukan, sehingga terhindar dari risiko komplikasi diabetes.

Diagnostic

Bagaimana cara dokter mendiagnosa orang yg terkena diabetes?

Dokter akan mendiagnosis seseorang dengan diabetes dengan melakukan wawancara medis, yang kemudian akan dilanjutkan dengan berbagai jenis pembacaan gula darah. Contohnya termasuk tes gula darah puasa, tes gula darah acak, dan tes A1c. Nah, berikut ini adalah uraian pengujiannya, yaitu:



Tes glukosa darah puasa: Tes ini paling baik dilakukan di pagi hari setelah puasa 8 jam (tidak ada makanan atau minuman selain seteguk air).

Tes Glukosa Plasma Acak: Tes ini dapat dilakukan kapan saja tanpa puasa.

Tes A1c: Juga dikenal sebagai tes HbA1C atau tes hemoglobin terglikasi, tes ini mengukur kadar gula darah rata-rata Anda selama dua hingga tiga bulan terakhir. Tes ini mengukur jumlah glukosa yang melekat pada hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen. Mereka yang menjalani tes ini tidak diharuskan berpuasa sebelum melakukannya.

Tes Toleransi Glukosa Oral: Tes ini mengukur kadar glukosa darah terlebih dahulu setelah puasa semalaman.

Kemudian pasien meminum minuman manis. Kadar glukosa darah pasien kemudian diperiksa pada satu, dua dan tiga jam. Dokter juga menggunakan tes darah dan urin untuk menentukan apakah seseorang menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2 dan kemudian tes darah untuk autoantibodi (tanda-tanda autoimun yang menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri). Selama waktu ini, urin diperiksa untuk mengetahui adanya keton (tanda bahwa tubuh seseorang membakar lemak untuk energi).

 

 

 

Perlakuan

Perawatan akan disesuaikan dengan jenis diabetes yang kalian derita. Terapi insulin merupakan salah satu pengobatan yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2. Bahkan, jika kalian menderita diabetes tipe 1 yang parah, transplantasi pankreas dapat dilakukan untuk mengobati kerusakan pankreas.

Sedangkan penderita diabetes tipe 2 diberikan jenis obat yang berbeda. Namun secara umum, beberapa perawatan harus dilakukan untuk mengurangi risiko diabetes, seperti:

 

1. Mengatur pola makan yang sehat

Jika Anda menderita diabetes, Anda perlu beralih ke pola makan yang sehat. Fokus pada makan buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak dan biji-bijian. Tidak hanya itu, Anda juga harus mengonsumsi serat dan mengurangi berbagai jenis makanan seperti: Makanan yang mengandung lemak jenuh, karbohidrat olahan dan pemanis buatan. Anda bisa menanyakan langsung ke dokter tentang nutrisi yang tepat untuk penderita diabetes ya gengs.

2. Aktivitas fisik rutin

Setiap orang pasti membutuhkan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan yang optimal. Termasuk penderita diabetes. Olahraga merupakan kegiatan yang dapat dilakukan untuk menurunkan gula darah dengan cara mengubahnya menjadi energi. Anda bisa memilih untuk melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang atau bersepeda. Jadikan aktivitas ini sebagai rutinitas harian untuk mencegah diabetes semakin parah ya gengs.

 Pencegahan

Sementara faktor risiko diabetes seperti riwayat keluarga dan ras tidak dapat diubah, ada faktor risiko lain yang dapat dicegah sejak dini dengan menerapkan gaya hidup sehat. Berikut beberapa langkah gaya hidup sehat yang bisa Anda lakukan untuk mencegah diabetes :



Pertahankan berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan rendah lemak. Makan makanan kaya serat seperti buah dan sayuran.

Kurangi konsumsi makanan dan minuman manis.

Berolahraga secara teratur dan banyak.

Kurangi posisi duduk terlalu lama, mis. B. sambil menonton televisi.

Hindari merokok atau berhenti merokok.

Komplikasi

Komplikasi diabetes secara bertahap akan berkembang. Semakin lama seseorang menderita diabetes dan semakin tidak terkontrol penyakitnya, semakin besar risiko komplikasinya. Akhirnya, komplikasi diabetes bisa melumpuhkan atau bahkan mengancam jiwa. Berikut beberapa kemungkinan komplikasi diabetes secara umum, yaitu:



Penyakit kardiovaskular. Diabetes dapat meningkatkan risiko beberapa masalah dengan sistem kardiovaskular. Ini termasuk penyakit arteri koroner dengan nyeri dada (angina), serangan jantung, stroke, dan penyempitan arteri (aterosklerosis).

Kerusakan mata (retinopati). Baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2 bisa menyebabkan komplikasi berupa kerusakan pada retina mata,

Kerusakan saraf (neuropati). Kelebihan gula bisa merusak dinding pembuluh darah kecil (kapiler) yang memberi makan saraf, terutama di kaki. Hal ini bisa menyebabkan kesemutan, mati rasa, terbakar, atau nyeri yang biasanya dimulai pada ujung jari kaki atau jari tangan dan secara bertahap menyebar ke atas.

Selain itu, diabetes juga dapat menyebabkan kerusakan ginjal, disfungsi seksual dan keguguran sebagai komplikasinya.

 

Jadi itulah pemahaman tentang diabetes yang harus kalian ketahui,,

Lebih baik mencegah daripada mengobati,,

Salam sehat dari mimin,, tetap Stay be Healthy 😊

Categories: ,


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 Comments:

Posting Komentar